google.co.id |
Beberapa
waktu lalu, sahabatku bercerita tentang pencabutan gigi. “Gigi yang dicabut
adalah gigi geraham paling belakang” ujarnya sambil memperlihatkan
rontgen fotonya. Sepertinya gigi itu kelihatan miring, sedikit terpendam,
begitu yang terlihat setelah melakukan foto rontgen, oleh karena itu dokter
menyarankan untuk melakukan pencabutan gigi geraham terakhir tersebut. Setelah
mencari kebeberapa sumber, Ingin kubahas sedikit dan berbagi informasi tentang
gigi impaksi.
Let's share :)
Let's share :)
Impaksi gigi molar (geraham) adalah
gigi molar ketiga yang gagal untuk erupsi (tumbuh) secara sempurna pada
posisinya. Gigi terhalang oleh gigi depannya (molar dua) atau jaringan
tulang/jaringan lunak yang padat di sekitarnya. Kemungkinannya, gigi bisa
muncul sebagian atau tidak bisa erupsi (tumbuh) sama sekali. Kalaupun muncul,
erupsinya salah arah atau posisinya tidak normal. Gigi demikian bisa
digolongkan sebagai gigi yang gagal bererupsi pada posisi normal. Posisi
impaksi gigi molar bisa macam-macam. Ada yang miring ke depan, vertikal dan
muncul sebagian, serta terpendam horisontal atau vertikal. Semua itu tergantung
letak dan posisi gigi molar tiga terhadap rahang dan geraham kedua (molar
kedua), atau kedalamannya menancap
Penyebab dari gigi impaksi bisa
disebabkan oleh faktor lokal dan faktor sistemik. Faktor-faktor tersebut
meliputi:
- Gigi yang berdekatan crowded (berjejalan) atau tidak cukup tempat pada lengkung rahang
- Padatnya tulang diatas gigi impaksi.
- Tebalnya jaringan lunak yang meliputi gigi impaksi.
- Gigi sulung yang mengalami retensi dan ankylosis.
- Keadaan patologis seperti : gigi supernumerary, odontoma, kista.
Impaksi dapat terjadi selain karena faktor lokal maupun sistemik yaitu:
- Penyebab prenatal: Hereditas dan Miscegenation.
- Penyebab postnatal: yaitu kondisi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak seperti Ricketsia, Anemia, Congenital Syphilis, Tuberculosis, Disfungsi endokrin dan malnutrisi.
- Kelainan genetika: Cleidocrainal distiosis, Oxycephaly, Progeria, Achondroplasia dan Cleft palate.
Mengapa gigi Impaksi atau tertanam harus dicabut?
Tidak semua orang yang memiliki gigi impaksi memiliki gangguan kesehatan yang berkaitan dengan gigi impaksinya tersebut, tetapi gigi impaksi sering menimbulkan masalah bagi kebanyakan individu
Bebarapa hal yang sering dikeluhkan pada pasien dan diketemukan dengan gigi impaksi :
- Cephalgia (sakit kepala), migraine, pusing.
- Kaku kuduk, nyeri pundak dan punggung.
- Nyeri sendi-sendi;Beberapa pasien melaporkan jari-jari tangan merasa kaku dan sakit pada saat digerakkan di pagi hari
- Rasa lemas pada tungkai (kaki), sampai dapat terjatuh karena merasa lemas.
- Rasa sakit pada sendi lutut.
- Dispepsia (gangguan lambung): sering kali menyebabkan timbulnya gangguan lambung ringan sampai berat sampai penderita mengalami muntah-muntah.
- Meskipun sangat jarang, dilaporkan adanya gangguan penglihatan dan gangguan irama jantung.
- Sebagai penyebab kerusakan gigi di depannya karena seringnya terjadi food impaction (makanan yang terselip) diantara gigi geraham ke-3 dan ke-2.
- Infeksi dengan gradasi timbulnya nyeri ringan sampai hebat dan terjadi infeksi bernanah.
- Seringkali gigi geraham ke-3 diketemukan dengan adanya kista jenis Dentigerous Cyst (kista dentigerous).
- Diketemukan gigi geraham ke-3 dalam masa tumor rahang jenis Ameloblastoma dimana untuk perawatan tumor jenis ini memerlukan tindakan seringkali memerlukantindakan
- pembedahan radikal yaitu pemotongan rahang.
- Infeksi berulang-ulang pada mukosa atau gusi disekitar gigi geraham ke-3 selalu dikhawatirkan dengan timbulnya perubahan menjadi keganasan.
- Infeksi kronis : pada pemeriksaan darah sering kali diketemukan nilai Laju Endap Darah (LED) Pasien dapat mengalami demam berulang-ulang tanapa diketahui sebabnya. Gangguan lain yang dapat timbul, adalah terdorongnyan gigi-gigi di depat gigi molar ke-3 sampai dengan gigi depan sehingga gigi-gigi bagian depan menjadi berdesakan.
Dianjurkan untuk melakukan
pengambilan gigi-gigi impaksi tersebut di usia muda (dibawah 17 tahun) meskipun
belum menimbulkan keluhan, karena di usia muda tindakan operasi lebih mudah,
lebih mudah sembuh dan lebih tidak sakit dibandingkan pada pasien yang harus
dilakukan operasi pengambilan gigi geraham ke-3 di usia tua.
Rencana untuk operasi gigi tertanam
sebaiknya didiskusikan dengan dokter gigi yang akan melakukan tindakan operasi,
karena operasi gigi molar ke-3 impaksi dapat menyebabkan terjadinya pati rasa
(numbness) pada daerah bibir dan dapat mencapai bagian dagu. Komplikasi ini
sangat jarang terjadi, tetapi pada kasus tertentu, dimana letak akar gigi
sangat dekat dengan nervus (saraf) alveolaris inferior resiko terjadinya
numbness merupakan resiko yang harus diketahui pasien sebelum tindakan operasi
disepakati untuk dilaksanakan.
sumber:
christ-drg.blogspot.com
kaskus.co.id
kaskus.co.id
saya punya 1 gigi berbentuk taring yang tumbuh tepat di belakang gigi seri bagian atas,yg mau saya tanyakan berbahayakah jika gigi itu di cabut bg syaraf dan bisa di jelaskan mengapa bisa tumbuh di posisi tersebut.
BalasHapusthanks no 11