Rabu, 05 Desember 2012

Daun Itu, Daun Pepaya

Udah engga asing kan dengan pepaya?

Buahnya?

Pohonnya?

Daunnya?

Aku teringat, saat aku mengambil foto daun pepaya ini... Hahaa… Daun pepaya ini yang pernah aku pake mainan, jari telunjuk ku kaitkan pada bagian tengahnya, ku putar-putar deh itu… hehee...

Daun itu ternyata ada manfaatnya, daun-daunan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Masyarakat luas mengenalnya selain sebagai pengobatan herbal daun pepaya digunakan untuk keperluan memasak yaitu sebagai pelunak daging.

Berikut ini nieh, beberapa manfaat khasiat daun pepaya :

Solusi bagi jerawat
Daun pepaya mempunyai khasiat sebagai solusi bagi mereka yang mempuyai jerawat yang membandel. Cara pembuatannya yaitu:
 Petik 2-3 helai daun tua pepaya kemudian jemur sebentar sehingga daun tampak layu. Setelah itu daun yang sudah layu ditumbuk sampai halus. Hasil tumbukan diberi sedikit air (setengah sendok) dan oleskan pada bagian wajah yang terdapat jerawat sampai beberapa saat (sekiranya dan meresap pada jerawat) setelah itu bilas dengan air bersih (jangan menggunakan pembersih wajah ataupun sabun untuk membersihkan ramuan tersebut dari wajah).

Penolak atau pencegah kanker (Antikanker)
Daun pepaya mengandung banyak getah putih seperti susu (white milky latex), yang berpeluang dikembangkan sebagai antikanker, sebagaimana dikutip dari Journal Society of Biology. Getah ini otomatis didapatkan saat kita mengkonsumsi daun pepaya, dimasak dengan cara apa pun.

Kanker merupakan penyakit yang sangat ganas dan mematikan, jika tidak dicegah mulai sekarang maka akan membahayakan jiwa. Di dalam daun pepaya sendiri memiliki kandungan getah putih yang begitu banyak seperti susu (white milky latex) yang dapat dikembangkan sebagai anti kanker. Getahnya secara otomatis didapatkan pada saat anda mengkonsumsi daun pepaya, baik itu di masak atau dengan cara apapun.

Penambah nafsu makan
Daun pepaya dapat berkhasiat sebagai penambah nafsu makan untuk orang dewasa maupun anak anak. Cara membuat ramuan penambah nafsu makan adalah dengan menumbuk halus atau bisa juga dengan blender campuran daun pepaya satu lembar ditambah sedikit garam dan air hangat secukupnya. Setelah dihaluskan dilanjut dengan menyaringnya. Setelah disaring ramuan siap diminum.

Penstabil tekanan darah
Daun pepaya juga dapat berkhasiat sebagai pengontrol tekanan darah yang bermanfaat bagi penderita tekanan darah tinggi.
Caranya: Siapkan 5 lembar daun pepaya kemudian rebus dengan air sebanyak 1/2 liter hingga tinggal 3/4 nya. Dinginkan kemudian airnya siap diminum. Saat minum bisa dicampur dengan madu sebagai pelengkap dan pemanis.

Begitu banyak manfaat daun pepaya bagi kesehatan kita, maka dari itu kita pantasnya bersyukur karena pepaya dapat tumbuh subur di sekitar kita sehingga mudah bagi kita untuk mendapatkan dan mengambil manfaatnya. Tapi diakui apa tidak bagi kawula muda daun pepaya bukanlah termasuk menu favorit dalam makanan, entah karena tidak tau manfaatnya atau karena gengsi (dinggap makanan JADUL) dan mereka akan memanfaatkan daun pepaya jika dalam keadaan terpaksa. Akan tetapi mudah mudahan dengan kita memahami manfaat maupun khasiatnya kita akan mensyukuri dan memanfaatkan tumbuhan ini dengan sebaik baiknya (bagi.me)

Nyeri haid
Wanita jawa zaman dulu sering mekhasiatkan daun pepaya untuk mengobati nyeri haid. Cukup Ambil 1 lembar daun saja, Tambahkan asam jawa dan garam. Lalu campur dengan segelas air dan Rebus. Dinginkan sebelum meminum ramuan pepaya tersebut (herbalku-obat.blogspot.com)

Semoga Bermanfaat :)

Macam-macam adenium

Beberapa waktu lalu postingan biji Adenium kan udah ya, sekarang bahas satu persatu lagi tentang Adenium, pembahasannya dibagi jadi beberapa postingan, supaya engga bosen bacanya, hehee… Kalau mencari tahu jenis adenium yang ada di kebun rumah, jenis apa ya kira-kira?..Uuummn
Beberapa sumber sudah sempat aku cari, tapi di sumber yang satu ini (bijiadenium.com), sudah mencakup semuanya,  jadi aku langsung saja ya, :)

Penggolongan Adenium 
Adenium merupakan suatu genus yang berada dalam famili Apocynaceae. Jadi, Adenium masih sekeluarga dengan Plumeria, Nerium, Pachypodium ataupun Allamanda
Dari berbagai literatur, diketahui bahwa ada beberapa cara penggolongan Adenium. Ada yang menganggap suatu jenis sebagai species, ada yang menganggapnya sebagai subspecies (varietas).
Menurut definisi spesies, mereka tidak bisa kawin dan menghasilkan keturunan dengan species lain, kalau bisa sangatlah sulit. Inilah yang terjadi dengan berbagai species Adenium yaitu mereka sangat sulit untuk dapat menghasilkan keturunan dari persilangan antar spesies. 

Adenium obesum (Desert Rose)

Ditemukan di daerah Afrika, di sebelah selatan gurun Sahara dari Senegal sampai Sudan dan juga Kenya. Warna normal bunga-nya adalah pink sampai merah. Karena ditanam dari biji, maka muncul varietas-varietas baru yang sangat beragam bentuk penampilannya, bentuk bunga, ataupun bentuk daunnya. Oleh berbagai nursery di Thailand dan Taiwan , varietas baru ini dipilih dan dikembangkan secara intensif. Varietas pilihan ini diberi nama masing-masing dan lebih banyak dikembangkan sebagai batang atas untuk grafting, sedangkan batang bawah diperoleh dari biji warna pink karena paling mudah dikembangkan biji-nya.
Tidak mempunyai masa dorman yang jelas, sehingga pertumbuhannya cukup cepat. Secara umum merupakan steril jika penyerbukan sendiri, sehingga seringkali tak terjadi penyerbukan saat tanaman tersebut sendirian. 

Adenium multiflorum (sabi star)
Ditemukan di Afrika bagian selatan di sisi timur, seperti Mozambik dan Afrika Selatan bagian Timur. Tumbuh tinggi dan bercabang dengan daun yang lebar. Bonggolnya tidak membesar, tapi mempunyai batang dan akar yang membesar. Mempunyai masa dorman yang cukup panjang (lebih dari 4 bulan), saat masa itulah jenis ini akan berbunga (2-4 bulan) dengan tanpa daun.
Banyak Adenium hibrida yang punya sedikit “darah” multiflorum karena bunga-nya yang memang sangat cantik. Bunganya putih dengan garis merah di pinggirnya. Namun keturunannya sering kali malas berbunga dan batangnya terlalu panjang sehingga pemilihan secara intensif terus dilakukan. 

Adenium oleifolium
Ditemukan di gurun Kalahari yaitu perbatasan antara Namibia , Botswana dan Afrika selatan. Daunnya sempit, panjang dan hampir paralel di kedua sisi dengan warna mengkilap. Bunga-nya kecil tapi berbiji cukup besar. Cukup mudah untuk menumbuhkannya, sayang pertumbuhannya sangat lambat. Bonggolnya cukup kecil jika dibanding jenis lain. 

Adenium somalense
Ditemukan di Somalia selatan sampai Tanzania , dan Kenya . Ukurannya bervariasi dari kecil sampai setinggi 5m. Bunganya lebih kecil dari obesum dengan warna pink sampai merah tua. Pola strip dari pinggir menuju corong merupakan ciri khas somalense. Jenis ini biasa disilangkan dengan obesum sehingga sebagian “darahnya” terkandung dalam kebanyakan Adenium hibrida saat ini. 

Adenium somalense var. crispum
Jenis ini cukup beda dengan somalense asli. Tanaman ini sangat kompak dengan daun yang memanjang dan bergelombang. Perumbuhannya cukup lambat dengan bonggol yang tidak begitu membesar yang tumbuh di dalam tanah. 

Adenium swazicum
Ditemukan di pesisir timur Afrika bagian selatan seperti di pesisir timur Afrika Selatan , Swaziland , dan perbatasan Afrika selatan dan Mozambik. Mempunyai bentuk daun yang sempit dan panjang dengan warna lebih muda dari kebanyakan jenis lain. Bunga-nya berwarna magenta hingga ungu muda. Jenis ini mudah berbunga dan kompak tapi sangat sulit untuk berbiji. Bisa juga digunakan sebagai pejantan untuk persilangan dengan obesum. Hibrida dari jenis ini akan rajin berbunga dibanding hibrida jenis lain. Seperti halnya obesum, memiliki masa tumbuh yang panjang jika terdapat kondisi hangat dan diberi air cukup. 

Adenium boehmianum
Ditemukan di Namibia dan Angola yaitu di sisi barat atau sisi kebalikan dari ditemukannya Swazicum. Mempunyai bunga yang serupa dengan swazicum tapi mempunyai daun yang panjang dan lebar. Jika dibandingkan dengan semua jenis Adenium, daun boehmianum merupakan yang paling besar. Mempunyai masa tumbuh yang sangat pendek dan pada masa itulah muncul bunga yang lebih kecil dari bunga swazicum. Jenis ini juga hanya berdaun saat masa tumbuh tersebut, sedangkan saat dorman daunnya akan rontok. Bonggolnya sama sekali tidak membesar dan pertumbuhannya lambat.

Adenium arabicum
Ditemukan di sebelah selatan dan barat semenanjung Arab. Spesies ini mempunyai bonggol yang sangat besar bercabang banyak dengan daun yang tebal. Bunga-nya berwarna pink cerah. Jenis ini biasa ditanam dari biji untuk mendapatkan bentuk bonggol yang besar. Adenium arabicum mempunyai masa dorman yang jelas, meski ada jenis arabicum tertentu yang daunnya tidak berguguran saat dorman.
Di Thailand, sudah diadakan pemilihan sedemikian rupa sehingga muncul varietas-varietas baru dengan varietas asli biasa diberi nama Yak Saudi. Varietas baru itu antara lain: Ra Chee Ni Pan Dok (RCN), Petch Na Wang (PNW), Petch Muang Kong (PMK), Black Giant, Black Knight,Yak Kaset, Yak Lop Bu Ri, Yak Sim Bu Ri, Yak Bang Yai dan yang paling baru adalah RCN Double flower atau Tub Tim Thong Chai.

Adenium socotranum
Adenium socotranum ditemukan di Pulau Socotra Yaman (sebelah selatan semenanjung Arab). Mudah dikenali dari struktur batangnya yang menjulang yang membesar di atas permukaan tanah. Sebagian akarnya tumbuh di atas permukaan tanah sehingga membuatnya makin indah. Tanaman setinggi beberapa meter dapat mempunyai bonggol dengan diameter 2,4 m. Merupakan yang terbesar di antara jenis lain. Mempunyai bunga berwarna pink dan dua kali ukuran multiflorum.
Di Thailand sudah berkembang anakan dari jenis ini yang dinamai Thai Socotranum. Kemudian berbagai varietas baru ditemukan, antara lain: Golden Crown, Diamond Crown, Petch Ban Na, S1, dan Kao Hin Zon. Namun orang barat sering menyebut Thai Soco ini sebagai Socotranum palsu karena sebenarnya merupakan jenis Arabicum. Mana yang benar? kurang tahu niih...hehee

 Semoga bermanfaat :))