Beberapa waktu lalu postingan biji Adenium kan udah ya, sekarang bahas satu
persatu lagi tentang Adenium,
pembahasannya dibagi jadi beberapa postingan, supaya engga bosen bacanya, hehee… Kalau mencari tahu jenis adenium yang ada di kebun rumah, jenis apa ya kira-kira?..Uuummn
Beberapa sumber sudah sempat aku cari,
tapi di sumber yang satu ini (bijiadenium.com),
sudah mencakup semuanya, jadi aku langsung saja ya, :)
Penggolongan
Adenium
Adenium merupakan suatu genus yang berada dalam
famili Apocynaceae. Jadi, Adenium masih sekeluarga dengan Plumeria, Nerium, Pachypodium ataupun Allamanda
Dari berbagai
literatur, diketahui bahwa ada beberapa cara penggolongan Adenium. Ada yang menganggap suatu jenis sebagai species, ada yang menganggapnya sebagai subspecies (varietas).
Menurut definisi
spesies, mereka tidak bisa kawin dan menghasilkan keturunan dengan species lain, kalau bisa sangatlah
sulit. Inilah yang terjadi dengan berbagai species
Adenium yaitu mereka sangat sulit
untuk dapat menghasilkan keturunan dari persilangan antar spesies.
Adenium obesum (Desert Rose)
Ditemukan di
daerah Afrika, di sebelah selatan gurun Sahara dari Senegal sampai Sudan dan
juga Kenya. Warna normal bunga-nya adalah pink sampai merah. Karena ditanam
dari biji, maka muncul varietas-varietas baru yang sangat beragam bentuk
penampilannya, bentuk bunga, ataupun bentuk daunnya. Oleh berbagai nursery di
Thailand dan Taiwan , varietas baru ini dipilih dan dikembangkan secara
intensif. Varietas pilihan ini diberi nama masing-masing dan lebih banyak
dikembangkan sebagai batang atas untuk grafting, sedangkan batang bawah
diperoleh dari biji warna pink karena paling mudah dikembangkan biji-nya.
Tidak mempunyai
masa dorman yang jelas, sehingga pertumbuhannya cukup cepat. Secara umum
merupakan steril jika penyerbukan sendiri, sehingga seringkali tak terjadi
penyerbukan saat tanaman tersebut sendirian.
Adenium multiflorum (sabi star)
Ditemukan di
Afrika bagian selatan di sisi timur, seperti Mozambik dan Afrika Selatan bagian
Timur. Tumbuh tinggi dan bercabang dengan daun yang lebar. Bonggolnya tidak
membesar, tapi mempunyai batang dan akar yang membesar. Mempunyai masa dorman
yang cukup panjang (lebih dari 4 bulan), saat masa itulah jenis ini akan berbunga
(2-4 bulan) dengan tanpa daun.
Banyak Adenium hibrida yang punya sedikit
“darah” multiflorum karena bunga-nya
yang memang sangat cantik. Bunganya putih dengan garis merah di pinggirnya.
Namun keturunannya sering kali malas berbunga dan batangnya terlalu panjang
sehingga pemilihan secara intensif terus dilakukan.
Ditemukan di
gurun Kalahari yaitu perbatasan antara Namibia , Botswana dan Afrika selatan.
Daunnya sempit, panjang dan hampir paralel di kedua sisi dengan warna
mengkilap. Bunga-nya kecil tapi berbiji cukup besar. Cukup mudah untuk
menumbuhkannya, sayang pertumbuhannya sangat lambat. Bonggolnya cukup kecil
jika dibanding jenis lain.
Adenium somalense
Ditemukan di
Somalia selatan sampai Tanzania , dan Kenya . Ukurannya bervariasi dari kecil
sampai setinggi 5m. Bunganya lebih kecil dari obesum dengan warna pink sampai merah tua. Pola strip dari pinggir
menuju corong merupakan ciri khas somalense.
Jenis ini biasa disilangkan dengan obesum
sehingga sebagian “darahnya” terkandung dalam kebanyakan Adenium hibrida saat ini.
Adenium
somalense var. crispum
Jenis ini cukup beda dengan somalense asli. Tanaman ini sangat kompak dengan daun yang memanjang dan bergelombang. Perumbuhannya cukup lambat dengan bonggol yang tidak begitu membesar yang tumbuh di dalam tanah.
Jenis ini cukup beda dengan somalense asli. Tanaman ini sangat kompak dengan daun yang memanjang dan bergelombang. Perumbuhannya cukup lambat dengan bonggol yang tidak begitu membesar yang tumbuh di dalam tanah.
Adenium swazicum
Ditemukan di
pesisir timur Afrika bagian selatan seperti di pesisir timur Afrika Selatan ,
Swaziland , dan perbatasan Afrika selatan dan Mozambik. Mempunyai bentuk daun
yang sempit dan panjang dengan warna lebih muda dari kebanyakan jenis lain. Bunga-nya
berwarna magenta hingga ungu muda. Jenis ini mudah berbunga dan kompak tapi
sangat sulit untuk berbiji. Bisa juga digunakan sebagai pejantan untuk
persilangan dengan obesum. Hibrida
dari jenis ini akan rajin berbunga dibanding hibrida jenis lain. Seperti halnya
obesum, memiliki masa tumbuh yang
panjang jika terdapat kondisi hangat dan diberi air cukup.
Adenium boehmianum
Ditemukan di
Namibia dan Angola yaitu di sisi barat atau sisi kebalikan dari ditemukannya Swazicum. Mempunyai bunga yang serupa
dengan swazicum tapi mempunyai daun
yang panjang dan lebar. Jika dibandingkan dengan semua jenis Adenium, daun boehmianum merupakan yang paling besar. Mempunyai masa tumbuh yang
sangat pendek dan pada masa itulah muncul bunga yang lebih kecil dari bunga swazicum. Jenis ini juga hanya berdaun
saat masa tumbuh tersebut, sedangkan saat dorman daunnya akan rontok.
Bonggolnya sama sekali tidak membesar dan pertumbuhannya lambat.
Adenium arabicum
Ditemukan di
sebelah selatan dan barat semenanjung Arab. Spesies ini mempunyai bonggol yang
sangat besar bercabang banyak dengan daun yang tebal. Bunga-nya berwarna pink
cerah. Jenis ini biasa ditanam dari biji untuk mendapatkan bentuk bonggol yang
besar. Adenium arabicum mempunyai masa dorman yang jelas, meski ada jenis arabicum tertentu yang daunnya tidak
berguguran saat dorman.
Di Thailand,
sudah diadakan pemilihan sedemikian rupa sehingga muncul varietas-varietas baru
dengan varietas asli biasa diberi nama Yak Saudi. Varietas baru itu antara
lain: Ra Chee Ni Pan Dok (RCN), Petch Na Wang (PNW), Petch Muang Kong (PMK),
Black Giant, Black Knight,Yak Kaset, Yak Lop Bu Ri, Yak Sim Bu Ri, Yak Bang Yai
dan yang paling baru adalah RCN Double flower atau Tub Tim Thong Chai.
Adenium socotranum
Adenium socotranum
ditemukan di Pulau Socotra Yaman (sebelah selatan semenanjung Arab). Mudah
dikenali dari struktur batangnya yang menjulang yang membesar di atas permukaan
tanah. Sebagian akarnya tumbuh di atas permukaan tanah sehingga membuatnya
makin indah. Tanaman setinggi beberapa meter dapat mempunyai bonggol dengan
diameter 2,4 m. Merupakan yang terbesar di antara jenis lain. Mempunyai bunga
berwarna pink dan dua kali ukuran multiflorum.
Di Thailand sudah
berkembang anakan dari jenis ini yang dinamai Thai Socotranum. Kemudian berbagai varietas baru ditemukan, antara lain:
Golden Crown, Diamond Crown, Petch Ban Na, S1, dan Kao Hin Zon. Namun orang
barat sering menyebut Thai Soco ini sebagai Socotranum
palsu karena sebenarnya merupakan jenis Arabicum.
Mana yang benar? kurang tahu niih...hehee
Semoga bermanfaat :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar