Minggu, 14 Oktober 2012

Tanah Merah


Pagi ini aku baru selesai sarapan, menonton , dan mengobrol dengan kakak perempuanku.  “Panas sekali”, ujarku sambil melihat keluar. Matahari sudah agak tinggi, segera kukeluarkan jemuran kemarin yang belum kering supaya mendapat sinar matahari, dan tidak mau kalah, chippo, anjing di rumahku ikut meramaikan panas hari ini…. huuuuwft…

Panas hari ini mengingatkan kejadian saat aku masih kuliah dulu. Sedikit flash back, kalau tidak salah kejadiannya saat aku semester lima, sebelum ujian akhir semester,  semester di ambang kelulusan, hehee.. 

Kupegang handphone, kutekan nomer telpon sahabatku, lama tidak mendapat kabar sahabatku jauh disana. “Message sent” Aku pikir saat itu dia sedang ada di kapal, dan benar saja…  beberapa menit kemudian dia menelepon balik, dan dia memang sedang dikapal saat itu. suara terputus-putus, tidak terdengar jelas, dan akhirnya telponnya mati sendiri. Belum ada satu menit, handphoneku berdering lagi, kali ini suaranya lebih jelas, walaupun masih terputus-putus.

“Sekarang lagi di kapal..” begitu setidaknya itu yang kudengar. Senang mendengar kabarnya baik-baik saja saat itu. Semua sudah dikabari, keluarga, saudara, dan sekarang aku.

Beberapa waktu sebelumnya, aku juga sempat mengirim pesan, menanyakan kabar, dan iseng aku bercanda meminta oleh-oleh…hehee :D 

“Iya, nanti oleh-olehnya tanah merah ya…” balasnya..

Tanah merah… kelihatannya menarik, jangan bilang itu tanah yang menempel disepatunya, kalo di kasi sepatunya pun, manaa muaat hahaaaa, beda ukuran :D. Saat itu, aku hanya bercanda, asalkan dia pulang dengan selamat dan membawa segudang cerita untukku…

Syukurlah,.. saat itu dia sudah pulang dengan selamat dari bumi ‘Tanah Merah’

Thanks God~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar